Ziarah makam merupakan salah satu bentuk amaliah ibadah pendekatan diri kepada Alloh SWT dalam rangka mengingatkan diri bahwasannya setiap jiwa manusia pasti akan mengalami kematian, sehingga dengan hal tersebut diharapkan dari setiap individu manusia dapat memiliki bekal amaliah-amaliah kebaikan yang pernah dilakukan selama hidupnya di dunia. Ziarah yang kami laksanakan kali ini adalah Ziarah makam-makam waliyulloh di sekitar Kabupaten Banjar dan Kabupaten Martapura. Untuk menuju lokasi pemakaman tersebut diperlukan waktu perjalanan selama 2 jam dengan menggunakan kendaraan roda empat dari kota Banjar Baru menuju daerah Kalampeyan di Kabupaten Banjar, dimana jarak tempuh tersebut sekitar 30 km. Disepanjang perjalanan mendekati komplek makam Kalampeyan kita akan menyaksikan banyaknya pengemis yang meminta-minta di pinggiran jalan, pengemis tersebut berasal dari orang-orang sekitarnya yang tidak mampu baik dari orang tua jompo maupun anak-anak kecil. Ketika kita memasuki ke dalam lokasi pemakaman maka kita akan menemuin pedagang kembang yang berlomba-lomba menjajakan kembangnya kepada setiap pengunjung makam tersebut. Makam pertama yang kami kunjungi kali ini adalah makam tuan guru Al-Marhum Kyai Haji Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari. Beliau adalah salah satu tokoh ulama besar penyebar agama Islam di daerah Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan pada masa penjajahan Belanda yang berkisar dari tahun 1702 sampai dengan 1807 Masehi. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda beliau diberi gelar sebagai Tuan Haji. Gelar tersebut beliau sandang setelah beliau kembali pulang ke tanah air Indonesia setelah menunaikan ibadah rukun haji dan menuntut ilmu Agama Islam di tanah suci Makkah Al-Mukarromah. Banyak keistimewaan yang telah Alloh SWT berikan kepada beliau semasa beliau hidup yang sering kita kenal sebagai Karomah Waliyulloh. Keistimewaan ini pernah beliau gunakan dalam mengatasi berbagai macam permasalahan yang muncul di lingkungan sekitarnya sebagai bukti Kebesaran Alloh SWT melalui kekuasaan Nya pada orang-orang shalihin. Lokasi makam beliau berdekatan dengan makam isteri beliau dan makam-makam keluarga serta keturunan beliau. Keturunan dan zuriat beliau banyak menjadi orang-orang shalihin penerus kegiatan Dakwah beliau hingga saat ini sehingga pemakaman mereka saling berdekatan dalam komplek pemakaman beliau. Sebelum masuk kedalam lokasi makam Tuan Guru Al-Marhuh Kyai Haji Zainal Ilmi kita akan melewati lorong pasar kecil para penjual sovenir lokal dan foto-foto orang Shalihin yang telah wafat. Beliau merupakan salah satu tokoh ulama besar penyebar agama Islam di daerah Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Beliau merupakan turunan ke-4 dari Kyai Haji Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari. Beliau yang terlahir pada 1304 Hijriah di daerah Dalam Pagar Kabupaten Martapura dan meninggal dunia pada 1375 Hijriah di daerah Karang Intan sepulang kegiatan beliau berdakwah. Beliau memilki jiwa sosial yang sangat tinggi, hal ini terlihat bahwasanya Beliau suka menyantuni para faqir miskin dan janda-janda tua. Sungguh betapa tingginya ilmu Beliau hingga menyembunyikan sifat kedermawanannya semasa hidup hingga tiada orang lain yang mengetahuinya. Konon diceritakan, beliau membagi-bagikannya ketika malam tiba secara sembunyi-sembunyi dan ketika pagi menjelang, fakir miskin dan janda-janda tua yang diberikan sedekah kaget dengan rezeki yang ada didepan rumah mereka. Hal yang demikian, terus-menerus terjadi selama Beliau masih hidup. Namun setelah Beliau wafat, para fakir miskin dan janda-janda tua tidak pernah lagi mendapatkan sedekah seperti biasanya. Ziarah Makam terakhir yang kami kunjungin adalah makam Tuan Guru Al-Marhum Kyai Haji Muhammad Zaini Abdul Ghani atau lebih dikenal dengan tuan guru sekumpul, makam ini terletak di dalam komplek Sekumpul Kabupaten Martapura yang bersampingan dengan rumah dan surau milik beliau sewaktu beliau masih hidup. Beliau merupakan salah satu tokoh ulama besar pensyiar agama Islam pada beberapa dekade terakhir untuk daerah Sekumpul di Kabupaten Martapura Provinsi Kalimantan Selatan dan sekitarnya. Beliau yang terlahir pada tahun 1942 Masehi dan wafat pada tahun 2005 Masehi. Karena keistimewaan yang telah Alloh SWT berikan kepada keshalihan beliau maka beliau diangkat oleh Alloh SWT sebagai Waliyulloh yang bergelar Sayyidul Jamaa’ah Wali Qutbh (Pemimpin Jamaa’ah wali kutub).