Joged Bungbung Klasik Hadirnya tari joged bungbung di Bali, pada awalnya mengalami perkembangan yang bagus di Kabupaten Tabanan, yang merupakan lumbung padinya bumi dewata. Yang memang tarian yang merupakan tari pergaulan ini hanya berkembang di daerah agraris, tarian dipentaskan saat selesai panen raya kemudian saat upacara perkawinan dan hari raya. Gerakan tarian bebas tidak terikat, lincah dan dinamis mengikuti gamelan pengiringnya, diiringi dengan gamelan tingklik yang terbuat dari bambu berlaras Slendro yang disebut Grantang atau Gamelan Gegrantangan. Semakin atraktif dan kreatif seorang penari akan lebih bagus, tapi tentunya mempertimbangkan etika. Jika anda melakukan perjalanan wisata di Bali dan anda sebagai penonton bisa berinteraksi langsung dengan penari. Joged bungbung di tarikan oleh seorang wanita dan kebanyakan remaja putri, kemudian penari akan mengundang partisipasi penonton pria untuk ikut penari di atas panggung. Pada awal tarian, penari menari sendiri, beberapa menit setelahnya, penari mengundang salah satu penonton untuk berpartisipasi untuk ikut menari, tapi kalau tidak ada yang mau, penari akan memilih salah satu langsung penonton yang ada, sehingga tarian ini akan lebih indah jika ditarikan berpasangan antara penari wanita dan pria, nah seru kan?? Tari joged bungbung ini merupakan tarian yang paling populer di kalangan masyarakat, sering dipentaskan di hotel-hotel saat acara-acara tertentu, seperti pada saat ulang tahun perusahaan tersebut. Jika kebetulan anda liburan dan jalan-jalan krliling pulau, anda bisa mencoba, sensasi menari di Bali dan abadikan moment ini dengan mengambil gambar atau photo bersama penarinya. Untuk mengetahui informasi tari bali lainnya klik di sini indonesiaexplorer.net/tarian-bali-simbol-kebudayaan-bangsa-indonesia.html

Be the first to comment