Acara penulisan kaligrafi kontemporer di balai kota among tani pemkot batu pada minggu pagi, diikuti sekitar 200 pelajar dan seniman se kota batu dan daerah sekitar seperti kota malang, pasuruan dan surabaya.Acara yang digelar secara terbuka di halaman balai kota ini, berlangsung sejak pagi hingga sore hari. Setiap peserta diberi waktu sekitar enam jam untuk menyelesaikan karyanya.Seluruh peserta dibebaskan untuk membuat kaligrafi sesuai imajinasi masing-masing, tanpa harus mengikuti pakem-pakem dalam pembuatan sebuah karya seni kaligrafi. Ketua lesbumi pcnu kota batu selaku panitia penyelenggara, imron fathoni, mengatakan, acara ini merupakan bagian dari cara untuk mewadahi pelajar dan seniman yang peduli dengan seni kaligrafi.Kaidah tersebut meliputi tujuh aliran, yaitu nashi, farisi, kufi (huruf berbentuk kubistis atau balok), riqah, diwani, diwani jali dan tsulus.Ketujuhnya memiliki kesulitan tersendiri.Hanya saja seni kaligrafi di indonesia tidak seperti seni kaligrafi di tanah kelahirannya, yakni arab saudi dan turki. Seni kaligrafi di indonesia cenderung mengarah pada seni dekorasi dan bukan pada kaidah-kaidah seni kaligrafi.

Be the first to comment