Kenapa Pintu Surga Masih Saja Tertutup?

submitted by hidayahsunnah on 07/11/16 1

Blog Lampu Islam: www.lampuislam.blogspot.com Facebook Page: www.facebook.com/LampuIslam ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩Ϫ۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ Jazakallah Khair Kepada: www.youtube.com/inkofscholars ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩Ϫ۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ Pembicara: Maulana Tariq Jameel Pada perang pertama Siria, ada sebuah regimen berisi 8.000 pasukan yang dipimpin Amr bin Aas R.A. Inilah perang pertama di bawah kekhalifahan Abu Bakar As Siddiq R.A. Pasukan Romawi berjumlah 100.000 orang sedangkan mereka hanya punya 8.000 orang. Serangan dari Romawi begitu mendadak sehingga para sahabat tidak dapat membalasnya dan mereka dikepung oleh Romawi. 100.000 mengepung 8.000. Ketika sebuah pasukan terkepung, maka kehancurannya 100% dapat dipastikan. Di antara mereka adalah seorang sahabat bernama Wathilah bin Asqa R.A. Dia meriwayatkan: "Kejadiannya sangat mengerikan sampai-sampai kami melupakan puisi." Merupakan kebiasaan bangsa Arab, mereka tidak takut ketika berperang dan sering membacakan kalimat-kalimat puisi. Kematian berada di depan mata, dan mereka akan membacakan puisi. Suku Arab Banu Dabba, mereka suka mengucapkan "Kematian lebih manis daripada madu bagi kami. Kalian mencoba menakuti kami dengan kematian?" ketika berperang. Di dataran Karbala, Shimar berkata: "Aku akan membunuh kalian semua!" Kemudian Hussain R.A. tersenyum dan berkata "Kalian mencoba menakuti kami dengan kematian? Kematian adalah jalan bagi kami untuk bertemu Tuhan kami." Jadi kebiasaan bangsa Arab adalah membacakan puisi. Mereka biasanya tidak takut. Tapi saat itu ketakutan begitu menguasai mereka sampai-sampai Wathilah meriwayatkan: "Kami sepenuhnya lupa tentang puisi." dan kerumunan berjumlah 8.000 orang hanya punya satu hal yang dapat mereka ucapkan, "Ya Rabba Muhammad! Unsur Ummata Muhammad (Wahai Tuhan dari Muhammad! Tolonglah umat Muhammad)." Ketika Allah merasa senang, bahkan dua kalimat ini sudah mencukupi. Sedangkan di zaman sekarang, 3.000.000 orang memegangi kain penutup Ka'bah pada malam ke-29. Imam Ka'bah menangis dalam do'a selama 1 jam. Mengikuti sang imam, 3.000.000 orang mengucapkan "Aamiin" dengan menangis, tapi pintu langit tetap tidak terbuka! Bahkan ketika seorang makhluk menangis kepada Allah, terjadi guncangan di Arsy, dan pintu langit mulai bergetar. Seorang pencuri menangkap Abu Malika R.A. dan mencoba membunuhnya, dia berseru "Ya Arhamarrahimiin" (Wahai Yang Maha Pengasih yang menunjukkan kasih-Nya). Si pencuri mengangkat pedangnya dan Abu Malika mengucapkan "Ya Arhamarrahimiin." Si pencuri mencoba menyerang, dia mengucapkan "Ya Arhamarrahimiin." Tiba-tiba seorang pengendara kuda datang dengan cepat dan menombak si pencuri ketika si pencuri terjatuh, tubuhnya terbakar dan dia berubah menjadi abu. Abu Malika R.A. bertanya "Siapa dirimu?" Dia menjawab "Aku adalah malaikat dari langit keempat. Ketika kau mengucapkan Ya Arhamarrahimiin untuk pertama kalinya, pintu dari ketujuh langit tampak bergetar. Suara ini tampaknya berasal dari seseorang yang dikenal. Ketika kau mengatakan Ya Arhamarrahimiin kedua kalinya, kemudian Allah bertanya 'Siapa yang siap untuk membantu hamba-Ku?' Aku berkata 'Ya Allah, aku siap.' Ketika kau berkata Ya Arhamarrahimiin untuk ketiga kalinya, aku hadir di hadapanmu.'" Ketika seluruh generasi kita sibuk menyaksikan tari telanjang sepanjang malam, para pedagang berlaku curang, anak-anak durhaka kepada orangtuanya, malam dipenuhi perzinahan dan mabuk-mabukan, di pasar banyak terjadi perjudian dan riba, banyak terjadi kedzaliman mengatasnamakan pemerintah, banyak terjadi kebohongan di birokrasi. Jadi bagaimana mungkin Allah S.W.T.merasa senang dengan kita?

Leave a comment

Be the first to comment

Email
Message
×
Embed video on a website or blog
Width
px
Height
px
×
Join Huzzaz
Start collecting all your favorite videos
×
Log in
Join Huzzaz

facebook login
×
Retrieve username and password
Name
Enter your email address to retrieve your username and password
(Check your spam folder if you don't find it in your inbox)

×