Blog Lampu Islam: www.lampuislam.blogspot.com Facebook Page: www.facebook.com/LampuIslam ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩Ϫ۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ Jazakallah Khair Kepada: www.youtube.com/themercifulservant ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩Ϫ۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ Pembicara: Ada seorang pemuda yatim yang mempunyai sebuah padang rumput warisan orangtuanya, dan dia ingin membangun sebuah tembok di sekeliling padang rumputnya. Dia membangun tembok itu sampai di sebuah area dimana ada pohon kurma milik tetangganya, jadi untuk membangunnya, temboknya akan menjadi bengkok dan tidak kuat, jadi dia meminta tetanggganya untuk memberikan pohon kurma itu kepadanya, sehingga dia dapat memasukkannya ke dalam tanah miliknya, dan membangun temboknya kembali, tapi tetangganya menolak. Dia berkata "Kau punya banyak pohon kurma, jadi kehilangan satu saja tidak akan merugikanmu, tolong berikanlah padaku sehingga tembokku dapat menjadi lurus." Tapi orang itu tetap menolak. Kemudian pemuda ini pergi dan mengadu kepada Rasulullah S.A.W. Lalu Rasulullah S.A.W. mempertemukan pria itu dan si pemuda. Rasulullah berkata "Tolong berikan pohon kurmanya kepada saudaramu", tapi pria itu menolak. Mungkin dia menolak karena marah, kenapa pemuda ini sampai mengadu kepada Rasulullah S.A.W. Jadi pria itu berkata "Tidak ya Rasulullah, aku tidak akan memberikannya." Air mata mengalir dari si pemuda yatim, dia sedih karena teringat ayahnya yang sudah pergi meninggalkannya. Dan Rasulullah S.A.W. tidak bisa menggunakan otoritasnya terhadap si pria karena itu adalah hak si pria. Kemudian Rasulullah bersabda "Berikan pohon kurmanya kepada saudaramu dan kau akan mendapatkan surga." Karena sangat marah, pria itu berkata "Aku tidak menginginkannya!", kemudian dia pergi. Dan Rasulullah S.A.W. tetap diam, karena bagaimana lagi caranya membujuk seseorang ketika mereka sudah menolak surga, apa lagi yang lebih hebat daripada surga? Di antara orang-orang yang berkumpul di situ, ada salah satu sahabat yang bernama Abu Dahdah R.A. Dia menghampiri Rasulullah S.A.W. dan berkata "Ya Rasulullah, jika aku membeli pohon itu, apakah aku masih mendapatkan hadiah yang sama?" Rasulullah S.A.W. mengangguk dan berkata "Ya." Abu Dahdah punya sebuah padang rumput di Madinah, dan semua orang mengetahuinya. Padang rumput itu ditanami 500 pohon kurma, ada sebuah sumur, dan sebuah rumah, inilah satu-satunya yang dimiliki Abu Dahdah R.A. Tapi ketika dia tahu bahwa surga adalah ganjarannya, dia berkata kepada pria pemilik pohon kurma "Apakah kau tahu tentang padang rumputku?" Pria itu menjawab "Apakah ada seseorang di Madinah yang tidak mengetahuinya?" Berarti padang rumputnya sangat populer. Dia berkata "Maukah kau menukarkan satu pohon kurma milikmu itu dengan keseluruhan padang rumputku?" Pria itu berkata "Apakah kau gila!? Apakah kau yakin?" Abu Dahdah berseru kepada orang-orang "Jadilah saksiku!" Dan pria itu menerimanya di hadapan Rasulullah S.A.W. Kemudian Abu Dahdah memberikan pohon kurma itu kepada si pemuda. Kemudian dia menoleh kepada Rasulullah S.A.W. dan berkata "Ya Rasulullah, apakah sekarang ada sebuah pohon kurma untukku di surga?" Rasulullah S.A.W. bersabda "Allah telah menawarkan penukaran satu batang pohon kurma dengan sebatang pohon kurma. Namun kedermawananmu telah menambah penukaran itu dengan semua yang kau miliki didalam kebunmu. Ketahuilah bahwa Allah adalah Dzat yang Mahamulia dan Mahadermawan. Dia kini menggantikan untuk mu di syurga kelak 'kebun-kebun kurma' dimana sulit sekali untuk di hitung jumlahnya karena banyaknya. Tahukah kalian berapa pohon kurma milik Abu Dahdah yang sudah keberatan akibat lebat buah kurmanya?" Periwayat mengatakan Rasulullah S.A.W. tidak hanya mengulanginya sekali, dia tidak mengulangnya dua kali, dia tetap mengulangnya hingga Abu Dahdah meninggalkan perkumpulan itu. Kemudian dia pulan ke rumahnya. Disana ada istri dan anak-anaknya. Dia memanggil istrinya dari luar pekarangan "Keluarlah dari situ!" Istrinya berkata "Kenapa begitu?" Dia berkata "Aku telah menjualnya untuk sebuah pohon kurma di surga." Jadi ketika dia berkata begitu, apa yang istrinya katakan? Apakah istrinya mengeluh dimana mereka akan tinggal sekarang? Apakah istrinya mengeluh karena berapa banyak kerugian finansialnya? Istrinya berkata "Allahuakbar! Benar-benar penjualan yang sangat menguntungkan wahai Abu Dahdah. Kemudian dia mulai membawa anak-anaknya keluar dari padang rumput, dan dia mulai menggeledah isi kantong mereka, kemudian dia mengambil semua kurma yang ada di dalam kantong mereka dan berkata "Ini bukan untuk kita, ini untuk Allah S.W.T." Saudara/saudari, beginilah orang-orang saleh sebelum kita merasakan bahwa surga begitu dekat, mereka rela mengorbankan segalanya dengan tujuan melakukannya demi Allah S.W.T.