Blog Lampu Islam: www.lampuislam.blogspot.com Facebook Page: www.facebook.com/LampuIslam ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩Ϫ۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ Jazakallah Khair Kepada: www.youtube.com/theprophetspath ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩Ϫ۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ Pembicara: Mufti Hussain Kamani Pada suatu ketika, Rasulullah S.A.W. dan para sahabat sedang dalam perjalanan untuk berperang. Ketika hari sudah malam, mereka memutuskan untuk berkemah. Kemah sudah disiapkan, kemudian Rasulullah S.A.W. bertanya kepada para sahabatnya "Siapa yang berjaga-jaga untuk malam ini?" Dua orang sahabat berkata "Ya Rasulullah, kami akan mengambil tanggung jawab dari ribat (menjaga para pasukan ketika malam)." Setiap orang tertidur. Salah seorang sahabat berkata kepada yang satunya "Daripada menyia-nyiakan malam ini, besok kita masih harus berjalan jauh, kenapa kau tidak tidur setengah malam saja, dan aku tidur setengah malam juga." Mereka berdua setuju. Salah seorang sahabat berbaring untuk tidur. Sahabat yang sedang berjaga melihat-lihat di sekelilingnya, dan tidak ada siapapun malam itu. Dia berpikir "daripada menghabiskan momen ini, kenapa aku tidak shalat saja?" Mungkin kalau kita mulai mengeluarkan HP dan mulai memainkan games, sedangkan dia mulai melaksanakan shalat. Dan ketika dia shalat, musuh datang dan mereka tidak melihat siapapun kecuali sahabat yang sedang shalat itu. Jadi mereka mengambil panah dan menembakkannya. Panah itu mengenainya tapi dia terus melanjutkan shalatnya. Kemudian musuh mengambil panahnya lagi dan mengenainya, tapi dia tetap melanjutkan shalatnya. Biarkan aku mencontohkannya, setiap anak panah bagaikan peluru. Bayangkan tanganmu tertembak tapi kau bahkan tidak tersentak, kau tetap berdiri diam disana dan tetap shalat. Dan mereka terus-menerus menembaknya hingga darahnya terus mengalir. Para ulama Syafi'i menggunakan hadist ini sebagai bukti bahwa darah yang mengalir dari tubuh tidak membatalkan wudhu, karena sahabat ini terus melanjutkan shalatnya. Dia berkata "Satu-satunya alasan aku membatalkan shalatku karena jika terus tertembak panah, maka aku akan mati. Dan jika aku mati, maka Rasulullah S.A.W. dalam bahaya." Para sahabat yang lain bertanya "Bagaimana mungkin kau tidak merasakan sakitnya terkena panah?" Dia berkata "Bagaimana mungkin aku merasakan sakitnya dipanah sedangkan aku sedang membaca firman Allah S.W.T.?"