Sapu Tangan dari Misik | Syekh Zulfiqar Ahmad

submitted by hidayahsunnah on 07/11/16 1

Blog Lampu Islam: www.lampuislam.blogspot.com Facebook Page: www.facebook.com/LampuIslam ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩Ϫ۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ Video diambil dari: www.youtube.com/inkofscholars ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩Ϫ۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ Pembicara: Syekh Zulfiqar Ahmad Kehidupan bagaikan lilin yang menyala, barangsiapa yang hidupnya dimatikan oleh satu tiupan, atau air mata dari minuman kepedihan, yang menjadi satu dengan bumi dalam satu kedipan. Kehidupan seseorang dapat dibandingkan dengan sebuah lilin. Layaknya tiupan angin dapat memadamkan sebuah lilin, begitu juga kehidupan seseorang dapat padam pada suatu ketika. Kehidupan kita bagaikan seseorang yang mendapatkan visa. Dia mengambil boarding pass-nya dan menuju ruang tunggu. Kita pernah melihat orang-orang di ruang tunggu. Ketika penerbangannya diumumkan, beberapa orang beranjak dan pergi, penerbangan lainnya diumumkan, dan makin banyak yang pergi. Orang-orang baru berdatangan dan yang lama telah pergi. Kehidupan juga seperti ini: Bayi-bayi terlahir dan orang-orang sebelumnya meninggalkan dunia ini. Visa kematian kita telah distempel, kita berada di ruang tunggu. Kapan keberangkatan kita? Kita tidak tahu. Dalam dunia ini banyak orang yang tidak percaya pada Allah, tidak percaya pada para rasul, tidak percaya pada Islam, meskipun begitu, semua percaya pada kematian. Jadi ketika kematian datang, bukankah sudah seharusnya kita bersiap-siap? Persiapan menuju kematian tidak dilakukan dengan jogging, mengangkat beban, dan membesarkan otot. Mempersiapkan kematian dilakukan dengan bertaubat dari dosa-dosa masa lalu, berkeinginan untuk menjalani sisa hidup dalam kesalehan,dan meminta maaf dari orang-orang yang telah kalian dzalimi. Dalam hadist disebutkan: Ketika kematian dari orang yang beriman datang, Allah mengirimkan malaikat maut dan malaikat-malaikat surga.Mereka membawa sapu tangan dari misik dan menempatkannya di atas dada yang meninggal, jadi dia mencium bau surga. Pikirannya menjadi terang dan harum, dan ruh-nya dicabut selembut seseorang mengambil rambut dari minyak. Ketika ruhnya dicabut, Allah memerintahkan para malaikat "Lihatlah, ini hamba-Ku yang saleh, sekarang ruhnya telah dicabut, dimanapun jenazahnya melintas, berdirilah di kedua sisinya dengan hormat." Subhanallah, orang beriman dijamu dengan begitu terhormat. Kapanpun jenazahnya melintas, para malaikat berdiri di kedua sisinya dengan hormat. Dalam hadist disebutkan, dimanapun dia shalat, bagian bumi itu menangisi kepergiannya, dimanapun dia membaca Al-Qur'an, tempat itu meratapi kepergiannya, pintu-pintu langit menangis dimana rezeki datang kepadanya. Subhanallah, inilah wafatnya seorang kekasih Allah. Lebih jauh, ketika orang beriman bangkit dari kuburnya, sebuah suara akan terdengar: "Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu, dengan senang dan puas." Jadi, masuklah di antara hamba-hamba-Ku (yang saleh), dan masuki surga-Ku [Q.S. 89:27-30] Mata orang yang beriman terbuka, Allah dengan senang menyambutnya, betapa beruntungnya orang-orang yang hidup dengan baik, dan hari ini dia meninggalkan dunia dengan kesuksesan. Semoga Allah juga menjadikan kita menjalani kehidupan dengan sukses.

Leave a comment

Be the first to comment

Email
Message
×
Embed video on a website or blog
Width
px
Height
px
×
Join Huzzaz
Start collecting all your favorite videos
×
Log in
Join Huzzaz

facebook login
×
Retrieve username and password
Name
Enter your email address to retrieve your username and password
(Check your spam folder if you don't find it in your inbox)

×