Blog Lampu Islam: www.lampuislam.blogspot.com Facebook Page: www.facebook.com/LampuIslam ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩Ϫ۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ Video diambil dari: www.youtube.com/SIKM4N ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩Ϫ۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ Pembicara: Syekh Khaled Yasin & Syekh Zahir Mahmood Khalid ibn Walid R.A. bertarung melawan Rasulullah S.A.W. dan sahabat-sahabatnya, dia bertanggung jawab atas terlukanya Rasulullah S.A.W. Dialah orang satu-satunya, yang mengalahkan umat muslim selagi Rasulullah S.A.W. berada di antara mereka. Tapi bukan karena inilah dia menjadi terkenal. Kita mengenalnya karena Rasulullah S.A.W. memberi gelar "Saifullah (Pedang Allah)" kepadanya. Karena Saif (pedang) yang sama, yang dia gunakan di masa jahiliyah, juga dia gunakan di dalam Islam. Seorang pria yang setelah wafatnya Rasulullah S.A.W., Abu Bakar R.A. wafat, dan Umar ibn Khatab R.A. adalah khalifah, dia meminta kepada Khalid "Khalid, aku ingin kau menaklukkan Romawi. Berapa banyak prajurit yang kau butuhkan?" Khalid R.A. berkata "Berikan aku 500 prajurit." Kemudian Umar bin Khatab R.A. mengingatkannya, "Ya Khalid, pasukan Romawi mempunyai kira-kira 100.000 prajurit." Khalid berkata, "Kalau begitu, berikan aku tambahan 500 prajurit lagi." Umar memintanya untuk membawa 10.000 prajurit bersamanya, tapi Khalid tidak ingin 10.000 prajurit. Dia berkata "Orang-orang kafir itu, Allah hanya memberikan mereka sepotong dunia, tapi Allah memberikan kita akhirat. Dan Demi Allah, jika aku pergi kesana hanya dengan 10 orang beriman, maka kami akan kembali dengan kekuatan mereka, kami akan kembali dengan kemenangan." Inilah keyakinannya. Karena para sahabat Rasulullah S.A.W., mereka hanya peduli dan memikirkan dunia, bagaikan percikan air yang menghantam tanah lapang di musim panas. Berapa lama air itu akan bertahan? Hati mereka tidak terpikat kepada dunia, mereka hanya memikirkan akhirat. Allah memberikan mereka 'Izzah (kekuatan). Dan kekuatan itu sudah terasa bahkan sebelum mereka bertemu dengan orang-orang kafir. Sekelompok kecil orang-orang beriman sudah cukup bagi Khalid R.A. Dan Masya Allah, dia kembali dengan kemenangan! Inilah pahlawan kita! Pada 4 tahun terakhir kehidupan Khalid ibn Walid R.A., dia diturunkan pangkatnya, tidak diperbolehkan pergi ke medan perang. Inilah ujian terbesar bagi Khalid ibn Walid R.A. Dan Khalid R.A. menjuluki tahun itu sebagai "Tahun-tahun wanita" karena dia tidak bisa pergi berperang. Dan riwayat menyebutkan bahwa Khalid R.A. tidak membuang-buang waktunya. Pada masa itu, Khalid ibn Walid membaca Al-Qur'an setelah fajr, dia terus membaca Al-Qur'an hingga dzuhur, dan sering menangis karena takut kepada Allah. Dia berkata "Jihad telah menghentikanku dari belajar Al-Qur'an." Sekarang dia bertekad mempelajarinya. Dan setelah 4 tahun menjelang wafatnya Khalid R.A., Subhanallah, dapatkah kau bayangkan bahwa dia orang yang berperang dalam banyak pertempuran, menghancurkan negara-negara perkasa, tapi dia wafat di tempat tidurnya? Seorang sahabat menjenguknya dan berkata "Wahai Khalid." Dan Khalid R.A. berkata "Kau tahu, ketika Umar R.A. menurunkan jabatanku, aku merasa kecewa, tapi sekarang aku sadar, bahwa apa yang Umar lakukan adalah tindakan yang tepat, karena Umar R.A. hanya menginginkan yang khair (baik) bagi orang-orang beriman. Aku tidak merasa kecewa kepada Umar R.A." Ketika dia sudah dekat dengan kematiannya, riwayat menyebutkan bahwa ketika orang-orang menjenguknya, dia menunjukkan tangannya, dan tidak ada sejengkal jarak pun di tangannya, kecuali ada bekas luka di tangannya. Dia menunjukkan tangan kanannya, tangan kirinya, dadanya, dan kakinya. Dia berkata "Lihatlah, aku bertempur dalam ratusan peperangan, tapi aku sekarat di tempat tidurku?" Seseorang berkata kepada Khalid R.A. "Wahai Khalid, tidakkah kau mengerti, ketika Rasulullah S.A.W. menjulukimu sebagai 'pedangnya Allah', maka tidak mungkin kau gugur dalam pertempuran, karena jika kau gugur dalam pertempuran, berarti pedangnya Allah telah berhasil dipatahkan orang-orang kafir, sedangkan pedangnya Allah tidak akan bisa terpatahkan."