Blog Lampu Islam: www.lampuislam.blogspot.com Facebook Page: www.facebook.com/LampuIslam ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩Ϫ۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ Video diambil dari: www.youtube.com/pathtoallah ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩Ϫ۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ Pembicara: Mufti Hussain Kamani Cinta kepada Rasulullah S.A.W. merupakan aspek yang sangat penting. Musa A.S. punya banyak sahabat, Isa A.S. juga punya banyak sahabat, tapi apakah sahabat-sahabat mereka begitu menghargai mereka, bagaikan para sahabat Rasulullah S.A.W.? Tidak, bahkan Allah S.W.T. menunjukkan beberapa kesalahan mereka. Misalnya sahabat Musa A.S. pernah berkata kepadanya "Kau dan Tuhanmu, pergilah dan taklukkan Muqqada lainnya, sedangkan kami akan tetap disini." Padahal mereka sahabatnya Musa A.S., tapi mereka berkata seperti itu. Sedangkan para sahabat Isa A.S. mengkhianatinya "Isa ada disini, silahkan bunuh dia." Tapi ketika berkenaan dengan para sahabat Rasulullah S.A.W., ada sesuatu yang unik dalam diri mereka. Keunikan itu adalah mereka telah mempersembahkan hati mereka untuk Rasulullah S.A.W. Umar bin Khatab R.A. berkata "Wahai Rasulullah S.A.W., aku mencintaimu lebih dari apapun selain diriku, apakah kecintaanku sudah benar?" Rasulullah S.A.W. bersabda "Tidak, belum benar. Kau harus belajar bagaimana caranya mencintaiku lebih daripada dirimu sendiri." Kemudian dia berkata "Wahai Rasulullah S.A.W., sekarang aku mencintaimu lebih daripada itu." Dan seorang sahabat datang seraya berkata "Wahai Rasulullah, apakah kami harus pergi ke surga?" Rasulullah S.A.W. bersabda "Pertanyaan macam apa itu?" Dia berkata "Wahai Rasulullah, apakah kami harus pergi ke surga?" Rasulullah S.A.W. bertanya "Ada apa?" Dia berkata "Karena ketika kami pergi ke surga di hari kiamat, Allah akan memberikanmu buku catatan amal, dan buku catatanmu akan penuh dengan begitu banyak amal baik, kau akan berada di tempat yang sangat baik bersama para nabi karena ibadahmu, sedangkan orang-orang seperti kami akan berada di surga tingkat rendah. Wahai Rasulullah, apa tujuannya berada di surga jika kami tidak bisa bersamamu? Tidak bisakah kami tinggal di Madinah Munawarrah saja dan menikmati kehidupan dimana kita bangun bersama, duduk bersama, dan shalat bersama?" Rasulullah S.A.W. bersabda kepadanya "Kau akan bersama dengan seseorang yang kau cintai. Belajarlah caranya mencintaiku, maka kau akan bersamaku." Cinta tanpa syarat. Dan ada orang-orang yang bukan umat terdahulu, yang sangat mencintai Rasulullah S.A.W. Kita pikir kita sudah mencintai Rasulullah S.A.W. dengan benar karena kita mengenakan sorban di kepala, memanjangkan jenggot, dan mengenakan pakaian panjang yang bagus, tapi seiring dengan itu, kita juga harus mencintai Rasulullah S.A.W. sepanjang waktu. Menjalankan sunnah Rasulullah S.A.W. sepanjang waktu, dan tidak pernah menyerah sama sekali. Kalian tahu, kita punya guru-guru agama. Dan ketika aku melihat mereka, aku sadar bahwa mereka sangat mencintai Rasulullah S.A.W. Ada salah satu guruku, kapanpun dia mengajarkan tentang hadist kepada kami, dia selalu duduk dalam posisi Tasyahud di sepanjang waktu. Dan seringkali ketika dia selesai mengajar dalam kelas hadistnya, dia hampir jatuh ketika berdiri karena jari jempolnya menjadi kaku. Dan ini bukan hanya sekali, dia selalu melakukan ini selama 6 kali dalam seminggu. Dia berdiri dan hampir jatuh karena jempolnya menjadi kaku. Dia berpegangan pada tembok, mengangkat kakinya, membiarkan darahnya kembali mengalir, mengangkat kaki satunya, membiarkan darahnya kembali mengalir, kemudian baru jalan. Aku pernah bertanya kepadanya "Syekh, kenapa kau melakukan ini, kau sudah tua, kenapa kau tidak duduk bersila saja, itu saja sudah jaiz (baik)." Dia berkata "Kau memintaku untuk melakukan sesuatu yang berlawanan dengan sunnah dari orang yang menyusun buku ini", karena buku yang diajarkannya adalah Muatta Imam Malik. Dan Imam Malik R.A. tidak pernah duduk dalam posisi selain tasyahud, sampai-sampai mereka berkata: Pada suatu waktu, Imam Malik sedang mengajarkan hadist dan ekspresi wajahnya berubah. Murid-muridnya bertanya "Ada apa?" Dia berkata "Periksa punggungku." Dan ketika diperiksa, ternyata seekor kalajengking menyengatnya, dan dia tidak berpindah posisi karena rasa hormatnya terhadap ajaran Rasulullah S.A.W.