Blog Lampu Islam: www.lampuislam.blogspot.com Facebook Page: www.facebook.com/LampuIslam ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩Ϫ۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ Jazakallah Khair kepada: www.youtube.com/themercifulservant ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩Ϫ۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ Pembicara: Sheikh Riyadh ul-Haq Seorang muslim tidak berkata sumpah serapah, tidak menggunakan bahasa kasar, tidak menggunakan bahasa kotor. Seorang muslim berbicara dengan murni, bersahaja, dan terhormat. Salah seorang temanku pernah bercerita ketika dia akan pergi ke masjid. Tiba-tiba sebuah mobil hampir menabraknya. Apakah kalian tahu apa yang dia katakan? Dia berkata "Ohhh brengs..." Dia bercerita "Kemudian si pengemudi menghampiriku, bayangkanlah jika dia meninjuku, dan aku mati, maka itu akan menjadi kata-kata terakhirku." Dapatkah kalian bayangkan kata-kata kasar menjadi kata-kata terakhir kalian? Ketika kalian dibangkitkan di hari kiamat, orang-orang yang wafat ketika berhaji akan berkata "Labbaik Allahumma Labbaik", orang-orang yang membaca Al-Qur'an akan melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an, tapi kau disana malah mengucapkan "Ohhh brengsss..." itu tidak bagus. Islam bukan hanya tentang ibadah, berhaji, dan sedekah. Islam bukan hanya tentang menyembah Sang Pencipta. Islam juga berarti peduli terhadap hak makhluk Allah yang lain. Dan itu berarti bicara dengan baik, jangan berkata kasar, jangan menghina. Itu bukan tanda orang-orang yang beriman. Dan banyak orang-orang saling berdebat dan mereka menggunakan kata-kata kasar "Oh, aku sedang mengekspresikan diri." Wow, kau sangat pintar. Apakah tidak ada lagi kata-kata lain untuk mengeskpresikan dirimu, sehingga kau harus berkata kasar untuk mengekspresikan dirimu? Dan masalahnya adalah kata-kata macam itu dianggap keren, benarkan? Orang-orang saling menyombongkan diri, mereka bangga karena telah menghina orang lain. "Aku sengaja menghinanya!" Oh, Masya Allah... Sekarang kau telah menjadi pahlawan! Bagaimana jika pada hari kiamat, setiap orang akan mendapatkan buku catatan amalnya, yang mencatat segala yang kalian lakukan. Bayangkanlah, 50.000 tahun orang-orang menunggu penghisaban dimulai. Ketika dimulai, buku-buku mulai berjatuhan ke tangan orang-orang. Jadi kalian mendapatkan buku kalian dan mulai membacanya, di dalamnya tertulis semua amal baik dan buruk kalian! Kemudian kalian sampai ke suatu bab, yaitu kata-kata kasar. Dan dimulailah, lembar demi lembar dari kelakuan kalian yang merasa jagoan dan keren. Halamannya penuh kata kasar. Sekarang bayangkan, siapa yang mencatat setiap kali kalian mengucapkan kata-kata kasar? Malaikat. Bagaimana Allah menjelaskan tentang para malaikat? Qiraman Katibin. Makhluk-Nya yang paling terhormat, dan kalian membuatnya menulis semua ini Jika kalian berkata bagus, amal baik kalian akan menjadi bagus dan murni, lidah kalian punya pengaruh kepada tangan, kaki, dan anggota tubuh. Itulah mengapa Imam Tirmidzi Rahimahullah meriwayatkan hadist dalam sunannya, bahwa setiap pagi, organ dan anggota tubuh memohon kepada lidah "Takutlah kepada Allah berkenaan dengan kami, karena kami adalah sebagaimana dirimu. Jika kau lurus, maka kami lurus. Jika kau berbelok, maka kami berbelok." "Satu ucapan dari lidah saat memfitnah, bagaikan menebas dengan pedang (hadist)." Artinya kerusakan yang diakibatkan tebasan pedang, lidah juga dapat melakukan kerusakan yang sama, jika tidak melebihinya. Terlebih lagi pada saat terjadi kesalahpahaman dan fitnah. Itulah mengapa tidak peduli seberapa marahnya kita,, saran terbaik dari Allah dan Rasul-Nya S.A.W. adalah dengan mengendalikan diri. Dalam satu hadist, Muadz ibn Jabal berkata "Aku berkendara dengan Rasulullah S.A.W. sampai lututku bersentuhan dengan lututnya, kami berkendara bersama, kemudian aku bertanya kepadanya beberapa pertanyaan tentang shalat, sedekah, dan iman. Wahai Nabi Allah, katakanlah kepadaku tentang amal baik yang akan mendekatkanku kepada surga dan menjauhkanku dari neraka." Rasulullah S.A.W. bersabda "Wahai Muadz, sesungguhnya kau telah bertanya tentang sesuatu yang baik. Haruskah aku memberitahumu sesuatu, yang mencakup semua yang kusebutkan?" Muadz ibn Jabal R.A. berpikir "Amal apakah itu? Tentu saja ya Rasulullah S.A.W." Rasulullah S.A.W. dengan jarinya yang mulia, menunjuk ke arah lidahnya, dan berkata kepada Muadz ibn Jabal "Jagalah ini." Jadi Muadz ibn Jabal R.A. berkata "Wahai Rasulullah, akankah kita dipertanggungjawabkan dan ditanyakan perihal lidah kita?" Dia bertanya karena terkejut. Rasulullah S.A.W. bersabda "Wahai Muadz, kupikir kau adalah orang yang paling pintar. Apakah ada sesuatu yang akan menyebabkan wajah orang-orang terjatuh ke dalam neraka jahannam, selain daripada apa yang lidah mereka ucapkan?"