Ceramah Agama Islam: Rezeki dan Keberkahannya (Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc.)

submitted by KLITV on 09/02/15 1

Ceramah agama ini adalah yang terselenggara di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, RT 03 / RW 03, Cileungsi, Bogor pada Sabtu malam, 6 Muharram 1435 / 9 November 2013. Ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Ahmad Zainuddin ini mengetengahkan tema tentang “Rezeki dan Keberkahannya“. Rezeki dan Keberkahannya Pembicaraan (kajian) kali ini, bukanlah مفتاح الرزق, miftah ar-rizq / kunci rezeki, pada pembicaraan ini bukan tentang bagaimana cara mendapatkan rezeki yang banyak. Pembicaraan (pada kajian kali ini) lebih dari itu, yaitu setelah mendapatkan rizqi, bagaimana rezeki tersebut (harta atau materi) benar-benar berkah untuk kita. Sehingga tidak ada lagi seseorang yang mendapatkan rezeki akan tetapi dirinya tidak bisa mendapatkan kebaikan dari rezeki yang dia dapatkan, seakan-akan ada rezeki dan tidak ada rezeki sama saja. Sebelum kita lanjut kepada rezeki dan keberkahannya, maka terlebih dahulu mengupas arti berkah terlebih dahulu. Arti Berkah Allah Subhanahu wa Ta’ala pernah berfirman: “Dan Kami seIamatkan Ibrahim dan Luth (paman Nabi Ibrahim) ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia.” (QS Al-Anbiya’ [21]: 71) Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullah di dalam kitab tafsirnya, Maksud dari Surat Al-Anbiya': 71, adalah Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim dan Nabi Luth ‘alaihimas salam di sebuah tempat/daerah yaitu Syam, yang mana Nabi Ibrahim dan Nabi Luth bertempat tinggal di Iraq kemudian dipindahkan/diselamatkan oleh Allah ke negeri Syam. Dan daerah Syam adalah daerah yang penuh dan banyak akan kebaikan. Yang dimaksud berkah oleh Imam Al-Qurthubi adalah “كثرة الخير وزيادته“, yaitu kebaikan yang banyak dan bertambah. Ini arti berkah yang pertama. Arti berkah yang kedua, diambil dari firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” (QS Ali ‘Imran [3]: 96) Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullah di dalam kitab tafsirnya, mengatakan, bahwa firman Allah “مُبَارَكاً” maknanya adalah جعله مباركا لتضاعف العمل فيه, yaitu Allah menjadikan Baitullah, Al-Ka’bah Al-Musyarafah, adalah rumah Allah yang penuh dengan berkah karena seseorang yang beramal di dalamnya dilipatkan pahalanya, di mana satu kali shalat di Masjidil Haram sama dengan 100.000 shalat. Maka, yang dimaksud dengan berkah adalah ثبوت الخير ودوامه, yaitu kebaikan yang tetap dan terus-menerus. rodja.tv/rezeki-dan-keberkahannya-ustadz-ahmad-zainuddin-lc/

Leave a comment

Be the first to comment

Collections with this video
Email
Message
×
Embed video on a website or blog
Width
px
Height
px
×
Join Huzzaz
Start collecting all your favorite videos
×
Log in
Join Huzzaz

facebook login
×
Retrieve username and password
Name
Enter your email address to retrieve your username and password
(Check your spam folder if you don't find it in your inbox)

×